Penulis: Arfan Fahri, S.kom, MTCNA
Pendahuluan
Dalam sistem operasi Linux (dan juga UNIX), file /etc/hosts
adalah salah satu komponen penting dalam proses pemetaan nama host ke alamat IP secara lokal, sebelum sistem beralih menggunakan DNS (Domain Name System). File ini telah digunakan sejak masa-masa awal jaringan komputer dan masih relevan hingga sekarang dalam beberapa kasus penggunaan tertentu.
Apa Itu /etc/hosts
?
File /etc/hosts
adalah file teks sederhana yang berfungsi untuk mengasosiasikan nama domain atau hostname dengan alamat IP tertentu. File ini dibaca oleh sistem terlebih dahulu sebelum melakukan pencarian DNS eksternal. Artinya, jika ada entri yang cocok di dalam file ini, maka sistem tidak perlu menghubungi server DNS untuk mendapatkan alamat IP dari hostname tersebut.
Struktur dan Contoh Isi /etc/hosts
<alamat IP> <nama host> [alias1 alias2 ...]
Contoh :
127.0.0.1 localhost
::1 localhost
192.168.1.10 serverku.local serverku
Penjelasan:
-
127.0.0.1
adalah alamat loopback IPv4 untuk localhost. -
::1
adalah alamat loopback IPv6 untuk localhost. -
192.168.1.10
dapat diarahkan ke nama host khusus yang kita definisikan sendiri, misalnya untuk keperluan pengujian atau jaringan lokal.
Fungsi Utama /etc/hosts
-
Pemetaan Host Lokal
Memudahkan sistem mengenali nama-nama host tanpa mengandalkan DNS. -
Testing dan Pengembangan
Berguna untuk mengalihkan domain ke server lokal selama pengembangan website. -
Pemblokiran Akses Situs
Bisa digunakan untuk memblokir situs tertentu dengan mengarahkan ke IP127.0.0.1
. -
Override DNS Sementara
Menentukan pemetaan IP sementara tanpa mengubah DNS utama.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
-
Cepat dan tidak membutuhkan koneksi jaringan.
-
Mudah dikonfigurasi.
-
Ideal untuk jaringan kecil atau lingkungan pengujian.
Kekurangan:
-
Tidak skala besar (manual entry).
-
Sulit dipelihara jika jumlah host banyak.
-
Rentan jika digunakan tanpa kontrol (misal untuk malware redirection).
Kesimpulan
File /etc/hosts
tetap menjadi alat yang berguna dalam dunia jaringan modern, terutama untuk tujuan pengujian, troubleshooting, dan override DNS secara lokal. Meskipun banyak tergantikan oleh DNS, fungsinya tetap krusial dalam skenario-skenario tertentu.