Iklan


 

Pangenalan Firewall di MikroTik untuk Rumah Sakit Pendahuluan

Redaksi
Jumat, 23 Mei 2025 | 09:31 WIB Last Updated 2025-05-23T01:31:16Z

Penulis: Arfan Fahri, S.Kom, MTCNA

Dalam era digital, jaringan komputer menjadi tulang punggung operasional banyak institusi, termasuk rumah sakit. Sistem informasi rumah sakit (SIMRS), rekam medis elektronik (EMR), dan layanan diagnostik berbasis cloud membuat rumah sakit sangat bergantung pada konektivitas yang aman. Di sinilah peran firewall menjadi krusial.

MikroTik, sebagai salah satu perangkat jaringan yang populer di Indonesia, menawarkan fitur firewall yang andal dan fleksibel. Artikel ini akan membahas pengenalan dasar firewall di MikroTik serta bagaimana penerapannya di lingkungan rumah sakit.

Apa Itu Firewall?

Firewall adalah sistem keamanan jaringan yang memantau dan mengontrol lalu lintas data berdasarkan aturan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah akses tidak sah dan serangan siber, serta menjaga integritas data internal.

Mengapa Firewall Penting di Rumah Sakit?
1. Perlindungan Data Pasien – Informasi medis bersifat rahasia dan harus dijaga sesuai regulasi (misalnya UU ITE dan GDPR/HIPAA jika berlaku).

2. Mengamankan Sistem Internal – Firewall mencegah akses ilegal ke sistem internal seperti server rekam medis, laboratorium, dan sistem radiologi.

3. Manajemen Bandwidth – Mengontrol aplikasi yang digunakan staf untuk menghindari pemborosan bandwidth.

4. Deteksi dan Pencegahan Serangan – Mencegah serangan seperti port scanning, brute force, dan DDoS.

Firewall di MikroTik: Konsep Dasar

MikroTik menggunakan model filter rules, NAT (Network Address Translation), dan mangle rules dalam sistem firewall-nya. Beberapa komponen penting:

Chain: INPUT, OUTPUT, FORWARD – menentukan arah lalu lintas data.

Action: Accept, Drop, Reject – menentukan apa yang dilakukan pada paket data.

Address List: Untuk mengelola whitelist/blacklist IP secara dinamis.

Connection Tracking: Menyaring berdasarkan status koneksi (new, established, invalid, dll).

Best Practice untuk Rumah Sakit

1. Selalu backup konfigurasi firewall secara berkala.

2. Gunakan VPN untuk akses jarak jauh.

3. Pisahkan VLAN antara jaringan staf, pasien, dan perangkat medis,atau sesuai kebutuhan.

4. Gunakan address-list dinamis untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan, jika dibutuhkan.

5. Audit firewall secara berkala.

Kesimpulan

Firewall MikroTik merupakan solusi yang terjangkau dan efektif untuk menjaga keamanan jaringan rumah sakit. Dengan konfigurasi yang tepat, firewall ini mampu melindungi data pasien, menjaga performa jaringan, dan mencegah potensi ancaman dari luar. Tim IT rumah sakit perlu memahami dasar-dasar firewall dan melakukan konfigurasi secara bijak sesuai kebutuhan institusi.Adapun perangkat Firewall Eksternal jika dibutuhkan yaitu:

1. Cisco ASA (Adaptive Security Appliance)
2. Fortinet FortiGate
3. Palo Alto Networks Firewall
4. Sophos XG Firewall
5. pfSense (Open Source)
6. Ubiquiti UniFi Security Gateway (USG),dll
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pangenalan Firewall di MikroTik untuk Rumah Sakit Pendahuluan

Trending Now

Iklan