PAREPARE – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) membawa angin segar dalam pengelolaan sampah di Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare.
Dengan mengusung tema Revitalisasi Bank Sampah, Andi Mohd Faliq Erisyam berhasil mengubah 20 botol plastik bekas menjadi kursi unik yang kokoh dan fungsional.
Inovasi ini tidak sekadar menghasilkan sebuah karya kreatif, tetapi juga menjadi sarana edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengolah kembali sampah plastik.
“Saya ingin memberikan contoh sederhana bahwa sampah plastik punya nilai guna jika diolah dengan kreatif. Harapannya, masyarakat bisa termotivasi untuk memilah dan memanfaatkan kembali sampah,” ujar Faliq.
Proses pembuatan kursi ini dimulai dengan mengumpulkan botol plastik dari warga sekitar. Setelah terkumpul sebanyak 20 botol, Faliq membersihkan semua botol, lalu menyusunnya sedemikian rupa.
Botol-botol tersebut diikat rapat menggunakan bahan pengikat yang kuat, kemudian diberi alas duduk agar nyaman digunakan. Hasilnya adalah kursi yang kokoh, ringan, dan dapat dipakai di dalam rumah maupun area terbuka. Selain bermanfaat, kursi ini juga menjadi bukti nyata bahwa barang bekas bisa diubah menjadi produk bernilai guna tinggi.
Lurah Bumi Harapan, Sumarni, SE., M.Si, menyampaikan apresiasi atas kreativitas mahasiswa KKN ini.
“Kegiatan ini bukan hanya menghasilkan karya bermanfaat, tapi juga memberikan edukasi kepada warga untuk lebih peduli pada lingkungan,” katanya
Sumarni berharap, inovasi ini bisa menginspirasi warga lain untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah berbasis daur ulang.
Program Revitalisasi Bank Sampah ini diharapkan menjadi pemicu gerakan daur ulang di tingkat kelurahan. Dengan adanya contoh konkret seperti kursi botol plastik, warga bisa melihat secara langsung manfaat pengelolaan sampah, sekaligus mengurangi volume sampah plastik yang berpotensi mencemari lingkungan.
Langkah sederhana ini diharapkan menjadi awal perubahan perilaku masyarakat terhadap sampah, dari yang sebelumnya hanya dibuang, kini bisa diolah menjadi barang bermanfaat dan bahkan bernilai jual. (*)